Donderdag 02 Mei 2013
Libido dan anda
Libido atau sex drive merupakan hasrat seksual
seseorang. Jika dianalogikan, libido serupa
dengan rasa lapar dan haus. Namun bedanya
dengan aktivitas makan yang akan mati jika
tidak makan, maka orang tanpa punya libido
masih bisa hidup.
Libido berbeda dengan sexual desire (atau
sexual arrousal ) yang bisa dikatakan birahi atau
gairah. Sexual desire adalah objektif feeling
yang menginginkan kenikmatan hubungan
seksual. Sedangkan sexual desire merupakan
interaksi kompleks dari 3 faktor, yaitu libido
(sex drive), motivasi seks dan pikiran-pikiran
seks. Jadi libido salah satu faktor yang
menentukan sexual desire.
Pakar seks, dr Boyke Dian Nugraha, SpOG
MARS menerangkan libido bergantung pada
lingkungan dan kondisi tubuh seseorang.
Hormon dan emosi mempengaruhi muncul
tidaknya libido. "Kalau sedang stres atau
sedang lelah, libido akan turun karena saat itu
terjadi ganguan kesehatan hormonal. Di
otaknya karena stres mempengaruhi juga,
akibatnya libido turun," kata dr Boyke.
Seseorang memiliki libido yang sehat manakala
terangsang saat melihat pasangan dalam posisi
sensual. Libido ini muncul ketika mood sedang
bagus dan sedang tidak ada penyakit dalam
tubuh.
Libido pada laki-laki dan perempuan hampir
sama. Dalam sebuah penelitian terungkap laki-
laki berfantasi atau memikirkan tentang seks
60 kali, sedangkan perempuan 48 kali. Angka
ini tidak terlalu jauh bedanya sehingga
menunjukkan bahwa libido perempuan pun
hampir sama dengan laki-laki. Perempuan lebih
cenderung bisa menyembunyikan libidonya
karena lingkungannya. Perempuan dikondisikan
untuk lebih lembut dan tidak agresif.
Apalagi perempuan kerap menyangkutkan seks
dengan emosi. Karena itu kecenderungannya
perempuan tidak akan meminta pasangan
untuk melakukan hubungan seks jika sikapnya
sedang menyebalkan. Tapi jika Anda berpikir
laki-laki selalu siap dan ingin berhubungan
seks, itu tidak benar. Sebab laki-laki pun punya
banyak hal yang perlu dipikirkan selain seks.
Menurut dr Boyke, libido perempuan mencapai
puncaknya di usia sekitar 30-35 tahun.
Sedangkan pada laki-laki di usia sekitar 22
tahun.
Saat usia semakin bertambah, banyak pasangan
yang mengeluhkan bahwa performa seksualnya
kian menurun, termasuk dengan libido. "Betul,
libido atau bahasa Inggrisnya sex drive itu
menurun dengan bertambahnya usia, karena
terkait dengan otak dan hormon," jelas Dr.
Andri Wanananda MS, seksolog dan pengajar di
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara
Jakarta. Dr Andri menjelaskan pusat dari seks
semuanya ada di otak, lalu dapat bekerja bila
dipicu dengan hormon androgen, salah satunya
testosteron. Nah, dengan bertambahnya usia,
kadar testosteron dalam tubuh semakin
berkurang, yang akhirnya juga mempengaruhi
libido.
Namun meski proses penuaan tak dapat
dicegah, ada hal yang dapat dilakukan agar
libido tetap 'greng' meski usia bertambah,
yakni menjaga kebugaran tubuh.
"Kuncinya menjaga kebugaran jasmani agar
terhindar dari penyakit kronis, seperti
hipertensi, kencing manis, kolesterol tinggi,"
tambah dokter yang juga merupakan anggota
Asosiasi Seksologi Indonesia (ASI) ini
Alasan Perempuan Kehilangan Libido
Keinginan wanita untuk bercinta didasarkan
pada suatu interaksi rumit dari banyak
komponen yang mempengaruhi keintiman,
termasuk kebugaran fisik, emosional,
pengalaman, gaya hidup dan hubungannya
dengan pasangan. Libido wanita secara alami
memang berfluktuasi. Tinggi rendahnya
tergantung pada hubungan percintaan atau
perubahan besar dalam hidup, seperti
kehamilan, sakit dan menopause. Beberapa
antidepresan dan obat anti-kejang juga dapat
menyebabkan rendahnya libido seks pada
wanita.
Secara lengkap, ada beberapa faktor yang bisa
membuat wanita kehilangan libido, seperti
dilansir Mayo Clinic :
Penyebab fisik
1. Masalah seksual. Jika Anda mengalami nyeri
saat berhubungan seks atau ketidakmampuan
untuk orgasme, dapat menghambat keinginan
Anda untuk bercinta.
2. Penyakit medis. Penyakit non-seksual juga
dapat mempengaruhi keinginan untuk seks,
termasuk artritis, kanker, diabetes, tekanan
darah tinggi, penyakit arteri koroner dan
penyakit saraf.
3. Obat-obatan. Banyak obat-obatan, termasuk
beberapa antidepresan dan anti-kejang, dikenal
sebagai pembunuh libido.
4. Alkohol dan narkoba. Segelas anggur dapat
membuat Anda merasa kasmaran, tetapi terlalu
banyak alkohol dapat merusak gairah seks
Anda, sama halnya dengan narkoba.
5. Operasi. Setiap operasi yang berhubungan
dengan payudara atau saluran genital dapat
mempengaruhi citra tubuh Anda, fungsi seksual
dan keinginan untuk seks.
6. Kelelahan. Kelelahan merawat orang tua,
suami atau anak-anak dapat memberikan
kontribusi pada dorongan seks rendah.
Perubahan hormon
1. Menopause. Tingkat estrogen menurun
selama masa transisi menuju menopause. Hal
ini dapat menyebabkan penurunan minat pada
seks dan jaringan vagina mengering, sehingga
seks menyakitkan atau tidak nyaman.
Pada saat yang sama, wanita juga mungkin
mengalami penurunan hormon testosteron.
Meskipun banyak wanita terus melakukan
hubungan seks memuaskan saat dan setelah
menopause, beberapa wanita mengalami
kehilangan libido selama perubahan hormonal
ini.
2. Kehamilan dan menyusui. Perubahan
hormon selama kehamilan, setelah melahirkan
dan selama menyusui dapat meredam gairah
seks. Tentu saja, hormon bukan satu-satunya
faktor yang mempengaruhi keintiman selama
waktu tersebut. Kelelahan, perubahan citra
tubuh dan stres merawat bayi baru, bisa
berkontribusi untuk perubahan dalam
keinginan seksual Anda.
Penyebab psikologis
Masalah Anda tidak harus fisik atau biologis
saja, tapi ada beberapa penyebab psikologis
yang mempengaruhi hilangnya libido, termasuk
masalah kesehatan mental, seperti kecemasan
atau depresi, stres, citra tubuh rendah, rendah
diri, serta adanya riwayat kekerasan fisik atau
seksual.
Masalah hubungan
Bagi banyak wanita, kedekatan emosional
adalah awal penting untuk keintiman seksual.
Jadi masalah dalam hubungan bisa menjadi
faktor utama yang membunuh libidonya.
Kurangnya romantisme, pertengkaran,
komunikasi yang buruk dan perselingkuhan
bisa membuat wanita kehilangan libido
meksipun dengan pasangan yang dicintainya.
Meningkatkan Kembali Libido dalam Rumah
Tangga
Libido atau gairah seks yang menurun kadang
bisa mengganggu keharmonisan rumah tangga
jika dibiarkan. Ada banyak cara yang bisa
dilakukan untuk mengembalikan gairah seks
yang hilang, tentunya dengan
mempertimbangkan juga penyebabnya.
"Untuk meningkatkan libido rendah yang perlu
diatasi pertama kali adalah penyebabnya.
Penyebabnya sendiri bisa bermacam-macam,
bisa arena hormon atau penyakit," kata
seksolog dari Universitas Udayana, Prof Dr
Wimpie Pangkahila, SpAnd, FAACS.
Jika hal itu disebabkan oleh menurunnya
tingkat kebugaran fisik, tentunya olahraga bisa
mengembalikan libido. Bukan itu saja, olahraga
juga bisa meningkatkan libido baik pada laki-
laki maupun perempuan yang punya masalah
dengan kebugaran fisik misalnya cepat letih
dan lesu.
Tidak harus olahraga berat, cukup olahraga
ringan seperti lari atau bahkan jalan kaki saja
sudah bisa menjaga sistem peredaran darah.
Aliran darah yang lancar ke organ-organ
reproduksi tentunya akan meningkatkan fungsi
seksual termasuk libido.
"Tapi kalau penyebab turunnya libido karena
penyakit tidak bisa hanya diatasi dengan
olahraga," tambah Prof Wimpie.
Cara lain yang patut dicoba untuk
mengembalikan libido adalah menurunkan
berat badan. Selain mengurangi kebugaran,
tubuh gemuk juga menunjukkan adanya
tumpukan lemak di dalam tubuh. Lemak bisa
juga menyumbat pembuluh darah ke organ
reproduksi sehingga mengganggu fungsi
seksual.
Selain dengan olahraga, upaya menurunkan
berat badan juga bisa ditunjang dengan
pengaturan pola makan. Terlebih, makanan
tertentu seperti sayur dan buah-buahan banyak
mengandung vitamin dan antioksidan yang
akan menjaga aliran darah ke organ
reproduksi.
Tak kalah pentingnya untuk dilakukan adalah
berhenti merokok. Beberapa penelitian telah
menunjukkan bahwa kebiasaan merokok juga
berhubungan dengan berbagai gangguan fungsi
seksual, mulai dari berkurangnya libido hingga
impotensi atau disfungsi ereksi pada laki-laki.
Teken in op:
Plaas opmerkings (Atom)
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking